APA ITU PPN DAN PPH

Ada begitu banyak hal yang perlu kita ketahui tentang finansial, salah satu dari banyaknya hal tersebut adalah PPN atau Pajak Pertambahan Nilai. Banyak orang yang masih bingung dengan apa itu PPN dan bagaimana cara menghitungnya. Nah, jangan khawatir! Di sini kami akan menjawab semua pertanyaan Anda tentang PPN.

Apa itu PPN?

PPN adalah jenis pajak yang dikenakan pada tingkat penjualan, baik barang maupun jasa. Pajak ini ditarik pada setiap tingkat produksi termasuk impor dan ekspor. PPN berlaku di seluruh negara di dunia tetapi persyaratan dan tarifnya berbeda-beda berdasarkan negara.

Pajak ini biasanya dibebankan pada konsumen, berarti kita sebagai konsumen harus membayar PPN pada setiap barang atau jasa yang kita beli. Apabila suatu produk sudah dikenakan PPN, maka produsen atau penjual tidak dapat memasukkan PPN ke dalam harga jual.

Bagaimana perhitungan PPN?

Setiap negara memiliki tarif PPN yang berbeda. Di Indonesia, PPN memiliki tarif 10% untuk sebagian besar barang dan jasa, kecuali untuk barang mewah yang memiliki tarif lebih tinggi. Perhitungan PPN sederhana, yaitu dengan mengalikan harga barang atau jasa dengan persentase PPN.

contoh perhitungan PPN

Misalnya, jika harga suatu barang adalah Rp 100.000, maka PPN yang harus dibayar adalah 10% x Rp 100.000 = Rp 10.000. Total harga yang harus dibayar adalah Rp 100.000 + Rp 10.000 = Rp 110.000.

Jumlah PPN yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa pada akhirnya dikembalikan ke pemerintah. Setiap perusahaan harus mendaftarkan diri untuk membayar PPN baik secara bulanan maupun tahunan. Pajak ini digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, termasuk infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Apa itu Obligasi?

Selain PPN, ada juga istilah Obligasi yang sering kali terdengar dalam dunia keuangan. Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengumpulkan dana. Obligasi dapat dibeli oleh individu atau lembaga keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan pengembalian dana yang lebih besar daripada tabungan biasa.

contoh obligasi

Obligasi ini menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito bank biasa, namun juga diiringi dengan risiko yang lebih tinggi pula. Satu hal yang unik dari obligasi adalah, meskipun nilainya fluktuatif seperti saham, obligasi tetap memberikan imbal hasil yang tetap dan jangka waktu investasi yang lebih jelas.

Perlu diingat, investasi pada obligasi juga harus diimbangi dengan diversifikasi portofolio investasi. Selalu berhati-hati dan pelajari terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi.

Jadi, sudah paham kan apa itu PPN dan obligasi? Semoga informasi di atas bisa membantu Anda untuk memahami konsep-konsep finansial yang terkait dengan pajak dan investasi.

Leave a Comment