APA ITU INSTRUMEN INVESTASI

Banyak masyarakat yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Namun, terkadang kebingungan datang ketika harus memilih jenis investasi yang tepat. Salah satu teori yang cukup populer di dunia investasi adalah Teori High Risk High Return. Seperti apakah teori ini? Mari kita cari tahu!

Teori High Risk High Return

Teori High Risk High Return merupakan salah satu prinsip di dunia investasi yang menyatakan semakin tinggi risiko suatu investasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang bisa didapatkan. Contohnya, saham-saham yang dijual di bursa efek memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi deposito. Namun, keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi saham jauh lebih besar dibandingkan dengan deposito.

Namun, perlu diketahui bahwa teori ini tidak sepenuhnya benar-benar akurat. Investasi yang memiliki risiko yang tinggi sebenarnya juga memiliki kemungkinan kehilangan uang yang lebih besar.

Apa Keuntungan dan Kerugian dari Teori High Risk High Return?

Keuntungan dari Teori High Risk High Return adalah bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan investasi yang memiliki risiko lebih rendah. Jika pilihannya tepat, keuntungan yang didapatkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan persen dari modal awal.

Namun, jika investasi tidak berhasil, kerugian yang didapatkan juga jauh lebih besar. Terkadang, kerugian yang didapatkan sampai membuat investor bangkrut dan kehilangan seluruh investasinya.

Jadi, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi dengan risiko tinggi, pastikan untuk melakukan penelitian terlebih dahulu dan mempertimbangkan kemungkinan rugi yang bisa terjadi. Jangan hanya tergiur dengan janji keuntungan besar.

High Risk High Return

Apa Itu Sekuritas dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Sekuritas adalah instrumen investasi yang diperjualbelikan di pasar modal. Contoh dari sekuritas adalah saham, obligasi, dan reksadana. Bagaimana cara kerjanya? Pertama, sebuah perusahaan yang ingin memperoleh dana bisa memutuskan untuk mengeluarkan obligasi atau saham yang kemudian dijual kepada masyarakat. Kemudian, masyarakat yang membeli obligasi atau saham tadi akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga instrumen investasi tersebut.

Perusahaan sekuritas akan berfungsi sebagai perantara bagi investor yang ingin membeli instrumen investasi ini. Perusahaan ini akan mengurus semua proses jual beli dengan menjamin keamanan dan keabsahan transaksi.

Perusahaan Sekuritas

Apa Bedanya Antara Saham dan Obligasi?

Saham dan obligasi adalah dua jenis instrumen investasi yang diperjualbelikan di pasar modal. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Saham adalah bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan, sedangkan obligasi adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Jika kamu membeli saham sebuah perusahaan, maka kamu berhak atas keuntungan dan keputusan bisnis perusahaan tersebut. Namun, jika kamu membeli obligasi sebuah perusahaan, maka kamu hanya berhak atas pembayaran bunga yang dijanjikan.

Risiko dari keduanya juga berbeda. Saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi, namun keuntungan yang bisa didapatkan juga lebih besar. Sedangkan obligasi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, namun keuntungan yang bisa didapatkan juga lebih kecil.

Jadi, sebelum melakukan investasi, pastikan kamu mengerti karakteristik instrumen investasi yang akan kamu pilih. Perhatikan juga risikonya dan pertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Semoga informasi ini bisa membantu kamu untuk memulai investasi dengan lebih bijak.

Leave a Comment